Salah satu akomodasi yang saya coba saat di Prapat adalah Dharma Agung Hotel. Hotel yang beralamat di Jalan Ikan Pora-Pora, Girsang Sipanganbolon, Prapat merupakan Hotel bintang tiga. Dharma Agung adalah satu-satunya penginapan dari sekian banyak yang sudah saya hubungi dan masih available di saat high season Libur Natal kemarin dengan harga yang masih masuk akal ketimbang yang lain. 550K adalah harga yang mereka tawarkan untuk permalam. Kami tak punya pilihan lain selain melakukan reservasi ketimbang harus mengambil resiko kehabisan penginapan.
Sebenarnya tujuan kami sesungguhnya adalah Samosir, tapi dengan memperkirakan waktu tiba di Kota Prapat sendiri diatas jam 6 sore yang mana berarti sudah tidak ada lagi kapal menyebrang ke Samosir lewat pelabuhan Tiga Raja, maka satu-satunya pilihan yang ada adalah bermalam di Prapat.
Tampak Depan Darma Agung Hotel |
Dilihat dari bangunannya sepertinya hotel ini sudah berumur lumayan tua. Masuk dalam jajaran hotel-hotel pertama yang hadir di Prapat. Tadinya saya berharap cukup banyak dengan harga 550K yang diberikan. Namun ekspektasi tersebut langsung buyar saat resepsionis hotel mengantarkan kami ke kamar. Secara ukuran kamar ini memang cukup luas, Tapi sayang, kamarnya sangat sederhana. Semua perabotan terlihat sangat lama dan tua. Tempat tidur, televisi, meja. Tidak ada AC hanya ada kipas angin, menurut mba resepsionisnya udara malam sudah cukup sejuk, tapi pada kenyataanya mungkin dikarenakan posisi letak kamar yang berada di bagian dalam yang mengakibatkan suhu yang lebih panas. Kamar mandi juga sepertinya tidak memiliki ventilasi yang baik karena menimbulkan bau yang tidak sedap. Anehnya lagi pemakaian air panas sangat dibatasi disini. Untuk shower air panas hanya hidup pada jam-jam tertentu. Ini adalah kali pertama saya melihat peraturan seperti ini. Mungkin sebagai langkah penghematan energy. Sebenarnya dengan harga yang sama, kami bisa mendapatkan kamar yang berada di sisi A dimana memiliki balkon dengan view Danau Toba di setiap kamarnya, tapi ternyata keberuntungan sedang tidak berpihak, satu-satunya kamar yang tersisa adalah kamar di sisi B yang tidak memiliki view apapun yang bisa dinikmati.
Nda boleh mandi air anget lama-lama π¦ |
Pilihan saat sarapan juga tidak beragam, hanya Nasi dan Mie Goreng, dengan pilihan minuman teh atau kopi. Namun sisi baiknya, menginap disini kita tidak hanya mendapatkan sarapan gratis tapi juga termasuk makan siang atau makan malam (bisa dipilih). Yah cukup menghemat daripada harus mencari makanan keluar atau makan di restoran hotel.
Restoran Hotel |
View dari Restoran |
Secara keseluruhan saya bukannya kecewa menginap disini, tapi mungkin dengan harga segitu masih bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Untungnya petugas resepsionis disini sangat ramah dan helpful sekali. yah lumayan memperbaiki suasana hati yang keburu badmood karena tidur dengan bermandi keringat, Keuntungan lainnya, posisi Hotel yang berada langsung menghadap Danau juga jadi memungkinkan kita untuk menunggu kapal penyebrangan yang akan ke Tomok atau Ambarita langsung dari depan hotel.
…….Jadi kan princess ga perlu capek-capek jalan jauh gitu kan ya……*laluDiAmukMassa*
0 Comments