Naik Bus tak pernah seexcited ini. Silahkan sebut saya norak. Biarlah. Perjalanan Medan-aceh yang saya tempuh dengan menggunakan Bus Sempati Star adalah perjalanan terbaik dengan Bus yang pernah saya rasakan.
Awalnya saya tak punya ekspektasi tentang bus yang kami, saya dan rahma akan naiki untuk menuju Aceh, destinasi trip kali ini. Berbekal rekomendasi beberapa teman yang mengatakan Sempati star adalah yang terbaik, kami pun berangkat menuju pool bus yang berada di jl. Pondok Kelapa, Medan.
Bus tak datang-datang, dan kami pun masuk kembali ke bagian pembelian tiket, niat awal hanya ingin mengisi baterai handphone tapi ternyata si mba penjual tiket memanggil saya dan menginformasikan bahwa ada penggantian Bus dikarenakan Bus yang membawa kami terjadi sedikit kerusakan yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan. *DEG* saya liat-liatan sama Rahma, “maksudnya jadi kita gak jadi berangkat nih mba ? ” tanya saya dengan pesimis. “Jadi mba, hanya saja ganti Bus dengan tipe kursi 2-2 dan kami akan melakukan refund pada uang sebesar Rp. 60.000,- masing-masing Rp. 30.000,- untuk satu tiket.
Mbuhlah saya kurang paham dengan tipe kursi 2-2 atau 2-1 yang sedari tadi disebut-sebut mba nya. Yang penting kami jadi berangkat. Itu saja. Cukup.
Pukul 9 , bus yang akan membawa kami akhirnya datang. Sempat terjadi sedikit miss komunikasi dengan beberapa penumpang karena adanya kesamaan nomor tempat duduk namun akhirnya dapat terselesaikan dengan baik.
Secara keseluruhan interior Bus Sempati Star ciamik, dengan pilihan warna merah menyala pada kursinya ditambah dengan kursinya yang super empuk, selimut yang sangat tebal, bantal dan tempat sanggahan kaki semuanya sepertinya sangat dipersiapkan untuk penumpang agar dapat merasa senyaman-nyamannya dalam perjalanan. Selain terdapat toilet yang cukup nyaman, Bus ini juga menyediakan wifi gratis bagi penumpang.
numpang eksis sebelum cuss.. ^^ |
Bus yang kami naiki adalah tipe kursi 2-2, sekarang saya sudah mengerti artinya. 2-2 adalah jumlah kursi dalam sebaris, dua di sisi kiri dua di sisi kanan. Saya berencana harus mencoba yang 2-1 saat pulang kembali ke Medan nanti. Karena melihat tipe 2-2 ini sebenarnya cukup sempit. Bukan sempit dikursinya tapi jarak antara satu kursi dengan kursi lainnya yang sempit sehingga cukup menggangu penumpang lain jika kita ingin memundurkan kursi. Tapi selain tentang ini, Bus Sempati Star secara keseluruhan sudah sangat nyaman apalagi ditambah dengan cemilan gratis yang dibagikan lumayan untuk mengganjal perut
Perjalanan ditempuh kurang dari 10 jam. Selain berhenti untuk shalat Subuh, Bus benar-benar jalan terus nonstop. Meski sedikit mual dan rahma yang sempat muntah, namun perjalanan ini dapat dibilang termasuk cepat dan bebas hambatan.
Berangkat hampir jam 10 malam, Jam 7 pagi kami sudah nangkring cantik di terminal Aceh menunggu jemputan.
Begitu kira-kira pengalaman saat perjalanan pergi Medan-Aceh. Saat pulangnya Aceh-Medan, perjalanannya lebih cetar lagi. Kesampaian bisa naik bus yang 2-1 dimana kursi sisi kanan dua kursi dan sisi kiri satu kursi, tentu memberikan sensasi yang berbeda lagi. Jarak antara satu kursi dengan yang lainnya tentu lebih luas dan lebih lega. Jumlah penumpang yang lebih sedikit juga menambah rasa nyaman. Saya yang sudah begitu lelah dengan perjalanan panjang nan menyenangkan saat di Aceh dan Sabang memundurkan kursi sampai setengah berbaring dan akhirnya tertidur nyaman selama di perjalanan.
Bangun-bangun udah sampai Medan aja doonngggg…
Kalau punya kesempatan lain ke Aceh, saya pasti tak ragu untuk menaiki Sempati Star lagi. Busnya ciamik, harganya cukup terjangkau, perjalanannya cepat, tempat duduknya nyaman, dan saya tak punya alasan untuk tak jatuh cinta dengan bus ini.
0 Comments